Minggu, 03 Juli 2011

MENDIAGNOSA HARDWARE DENGAN BUNYI "tiit"

Nah sekarang saya akan
menjelaskan tentang hubungan dari bunyi yang ditimbulkan dengan keadaan hardware
komputer kita.

1 X suara BIP
Kegagalan refresh DRAM. Sistem mempunyai masalah mengakses memori untuk
merefreshnya.

2 X
Kegagalan rangkain parity. Pada data yang ditransmisikan dalam komputer, biasanya
ditambahkan parity bit yang berfungsi untuk mendeteksi dan koreksi error. Pekerjaan ini
dilakukan rangkaian parity yang terdapat dalam komputer. Hal ini kemungkinan
disebabkan adanya masalah pada memori atau motherboard.

3 X
Kegagalan base memori 64K. Base memori 64K adalah 64 KB memori yang pertama pada RAM. Kegagalan ini bisa disebabkan slot memori yang dikelompokkan dalam modul yang memiliki chip rusak

4 X
Kegagalan system timer. Kemungkinan terdapat kesalahan pada satu atau lebih timer
yang digunakan untuk mengontrol fungsi-fungsi pada motherboard. 
5 X
Kegagalan prosesor. Dapat disebabkan panas berlebih, atau karena prosesor tidak
terpasang benar ke dalam socketnya. 
6 X
Kegagalan keyboard controller/gate A20. Keyboard controller adalah chip pada
motherboard yang mengedalikan keyboard Anda. 
7 X
Kesalahan prosesor
8 X
Kesalahan baca/tulis memory display.
9 X
Kerusakan BIOS.
10 X
Kesalahan CMOS.
11 X
Kerusakan cache memori.


AWARD BIOS
Award lebih menyukai pesan lewat monitor. Tapi ada saatnya video card tidak berfungsi
dan pesan ditampilkan menggunakan kode bip tersebut. Oleh karena itu, kode bip pada
BIOS tipe ini lebih sedikit. Kode bip pada BIOS ini juga seperti tanda morse,
mengkombinasikan bip panjang dan pendek.
1 bip panjang
Masalah pada memori. Kemungkinannya adalah memori tidak terpasang benar, atau juga
chip memori rusak. Bisa juga berhubungan dengan kerusakan motherboard.

1 bip panjang, 2 bip pendek
Kesalahan sistem video. BIOS tidak dapat mengakses sistem video untuk menuliskan
pesan error ke layar. Ada beberapa kemungkinan, antara lain video card dipasang pada
sistem yang sudah ada video card on-board, atau menggunakan IRQ yang sudah terpakai
untuk video card tersebut sehingga terjadi konflik. Kemungkinan lain, video card tidak
terpasang dengan baik.

1 bip panjang, 3 bip pendek
Sama seperti di atas, ada kesalahan pada video. BIOS tidak dapat mengakses sistem
video untuk menampilkan pesan kesalahan ke layar. Suara bip sambung menyambung
Dapat disebabkan memori atau video card. Ada beberapa pedoman umum yang dapat
digunakan untuk setiap BIOS. Pedoman umum ini hanya dapat digunakan untuk
kesalahan yang terdeteksi sebelum dan saat Power On Self Test (POST). Kita sudah
mengenal prosedur yang dilakukan komputer saat mulai dihidupkan, dan ini akan sangat
membantu dalam mendiagnosa masalah yang ada. Pertama kali saat komputer
dinyalakan, power supply akan mengirimkan daya ke semua komponen. Bila pada saat
dinyalakan tidak ada reaksi apapun, maka periksalah power supply internal yang terletak
pada komputer Anda. Untuk mengetesnya, kita bisa menggunakan LED (Light Emiting
Diode) dan kemudian pasang pada POWER LED connector. Jika nyala, berarti power
supply masih bagus. Kemudian, jika semua komponen sudah mendapat daya yang cukup,
prosesor akan bekerja mencari intruksi. Ia akan mencari intruksi ini pada ROM BIOS.
Untuk prosesor, kemungkinannya adalah panas yang berlebih akibat overclock atau
posisi tidak sempurna. Untuk BIOS, kemungkinannya kecil bahwa letak chip BIOS tidak
sempurna. Cek BIOS dapat dilakukan pada komputer lain. Beberapa virus sudah dapat
merusak program BIOS. Jika POST mau berlanjut tapi tidak selesai, kemungkinan besar
masalah ada pada motherboard. Untuk yang ini, ada beberapa langkah yang harus
dilakukan :
Jika PC tidak mau booting sama sekali, pastikan komponen minim sudah terpasang, yaitu
prosesor, memori terisi dengan tepat, video card, dan sebuah drive, dan pastikan semua
komponen ini terpasang dengan benar. Komponen yang tersolder tidak boleh ada
yang hilang.
Lepaskan komponen-komponen yang tidak wajib, seperti ekspansi card, periferal
eksternal seperti printer, scanner dan lain-lain, karena pemasangan yang tidak benar dapat
menyebabkan I/O error. Kemudian hidupkan sistem, dan coba pasang satu-persatu card
tersebut untuk mengujinya.
Cek ulang setting jumper pada motherboard. Pastikan tipe prosesor, bus speed, multiplier,
dan jumper tegangan. Dan pastikan juga jumper BIOS berada pada posisi semestinya.
Ubah setting BIOS ke setting default untuk memastikan masalah tidak terletak pada
setting BIOS yang berlebihan. Contohnya dengan menurunkan read/write access time
memori dan hard disk. Cek semua koneksi kabel pada motherboard sudah benar. Cek
apakah ada komponen yang mengalami panas berlebih. Jika ada, ubah setting BIOS dan
setting yang lebih rendah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar